Artikel ini adalah bagian 3 dari 3 langkah agar kamu Kebanjiran Panggilan Interview, apapun latar belakang pendidikan dan pengalaman kamu.
Jika kamu belum membaca langkah kedua, baca disini :
Langkah ketiga adalah :
3. Kirim Lamaran Kerja Tertarget, Minimal 100 Lamaran Per Hari
Selamat! Jika kamu sudah masuk pada langkah ini, maka sudah bisa dipastikan bahwa kamu sudah berada pada top 80% jobseekers. Perlu diketahui bahwa kebanyakan dari para pencari kerja khususnya fresh graduate tidak pernah mau ribet untuk melakukan hal-hal yang sudah dijelaskan pada langkah (1) dan (2).
Beruntungnya, kamu sudah memiliki peluang lolos yang jauh lebih besar dari kebanyakan jobseeker lain jika berkaca pada statistik.
Tapi apakah sampai disini saja? Tentu saja tidak.
Setelah kamu memiliki incaran posisi yang paling pas dan juga CV ’tertarget’ dengan posisi yang kamu incar. Hal selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah mengirimkan setidaknya 100 lamaran setiap harinya.
“Hahhh 100 per hari ? enggak kebanyakan tuh?”
Adakah yang berpikiran seperti ini? Jika kamu termasuk salah satunya, sini saya bisikan sesuatu.
Statistik menunjukan bahwa kebanyakan dari jobseeker hanya mengirimkan 10-30 lamaran per bulannya. Itu artinya hanya 1 loker saja yang dilamar setiap harinya.
Dan itupun hanya mereka lakukan pada saat ada pembukaan atau lowongan kerja saja.
Inilah 4 Alasan Kenapa Kamu Perlu Mengirimkan Minimal 100 Lamaran Setiap Harinya:
Bagi kamu yang penasaran dan bertanya-tanya kenapa harus mengirim lamaran sebanyak itu setiap harinya, coba simak bahasan ini sampai tuntas. Ada alasan kuat kenapa cara ini harus dilakukan para jobseeker jika ingin kebanjiran interview ataupun tawaran kerja. Apa sajakah itu? Yuk langsung saja simak!
- Perspektif HRD/Recruiter Yang Jarang Diketahui Job Seekers
Penting untuk diketahui bahwa HRD / recruiter selalu berada pada posisi yang membutuhkan pelamar, meski mungkin tidak secara eksplisit sedang membuka pekerjaan.
Fakta lainnya adalah seringkali recruiter itu sudah membuka lowongan / membutuhkan posisi tertentu. Hanya saja kitanya saja yang tidak mengetahuinya. Penyebabnya ada dua, pertama karena kita memang tidak melihat info loker tersebut. Atau yang kedua karena memang loker tersebut tidak diposting secara publik. Artinya loker yang dibuka hanya bersebaran diantara jaringan pertemanan mereka saja.
Kalau pun rekruter tidak sedang membutuhkan karyawan pada saat ini, sudah bisa dipastikan bahwa di masa yang akan datang akan memerlukannya. Misalnya saja karena ada karyawan yang promosi, resign atau cuti panjang untuk keperluan melahirkan dan yang lainnya.
Jika ada case seperti ini, biasanya dalam dunia HRD/Rekruter ada sebuah istilah yang dikenal dengan nama di-arsipkan. Maksudnya CV yang masuk dari pelamar sebelumnya mereka simpan untuk dibuka lagi saat dibutuhkan.
Jadi kalaupun CV kamu mungkin belum cocok pada saat mengirimkannya, siapa tahu di kemudian hari kamu tiba-tiba mendapatkan panggilan wawancara kerja berkat CV yang dikirimkan beberapa waktu lalu.
Jadi tidak ada salahnya kamu untuk mengirimkan banyak lamaran. Sebab hal itu tidak merugikan kamu sama sekali, melainkan banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan. Salah satunya yaitu kamu berkesempatan dikontak HRD/rekruter di kemudian hari saat mereka membutuhkan karyawan baru.
- Biarkanlah Statistik yang Berbicara
Jika kta berbicara statistik, semakin banyak kamu mengirimkan lamaran kerja maka peluang kamu untuk dipanggil interview pun akan semakin besar.
Supaya lebih terbayang, coba kamu bandingkan kedua orang ini.
Dalam sehari, Dino mengirimkan lamaran kerja sebanyak 10 saja. Sementara itu Atep mengirimkan 30 lamaran kerja dan Dini memilih untuk mengikuti saran dari karir.ai yaitu sebanyak 100 lamaran setiap harinya.
Dari ketiga orang tersebut, kira-kira siapakah yang memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan interview atau panggilan kerja? Tentu saja jawabannya adalah Dini.
Jika dari 10 lamaran hanya satu yang mendapatkan panggilan kerja, maka Atep hanya akan mendapatkan 1 panggilan kerja saja, Atep 3 panggilan, sedangkan Dini bisa mendapatkan 10 interview atau panggilan kerja.
Jadi yakin nih masih malas untuk mengirim 100 lamaran kerja seperti yang kami sarankan?
- Teknik yang Sudah Terbukti Sejak Zaman Baheula
Cara seperti ini disebut juga dengan teknik ‘melamar aktif’. Menariknya, teknik ini sudah dilakukan dan terbukti berhasil sejak zaman dahulu. Sebelum tahun 90-an, dimana pada saat itu internet belum populer, maka mau tidak mau para pencari kerja harus datang ke kantor satu persatu. Mengetuk pintu, bertanya apakah di kantor tersebut sedang membuka lowongan atau tidak.
Tidak hanya itu, biasanya para jobseeker juga datang melamar dengan membawa amplop berwarna coklat yang berisi surat lamaran, CV, KTP, dan dokumen lainnya. Semua berkas tersebut diantar dan diserahkan secara manual kepada siapapun yang ditemui di kantor.
Dan cara ini dilakukan terus menerus ke banyak perusahaan. Hingga biasanya akan ada satu atau dua panggilan interview yang disampaikan melalui surat ke alamat rumah yang sudah dicantumkan sebelumnya.
Sementara itu jika kamu melamar hanya pada saat ada lowongan yang dibuka saja, hal ini dinamakan sebagai ‘melamar pasif’. Dan metode inilah yang dilakukan oleh sebagian besar jobseekers. Baik pada zaman dulu ataupun di saat sekarang ini.
Jika kamu ingin lebih unggul maka lakukanlah ‘melamar aktif’. Dari zaman dulu hingga sekarang orang yang mempraktekan teknik ini akan memiliki peluang yang sangat besar untuk bisa mendapatkan banyak interview dan panggilan kerja.
- Tingkat Persaingan Kerja Yang Terbilang Tinggi
Dalam beberapa pasar kerja yang sangat kompetitif, perusahaan mungkin menerima ratusan atau bahkan ribuan lamaran kerja untuk satu posisi yang tersedia. Dalam situasi seperti ini, mengirim banyak lamaran kerja dapat meningkatkan peluang seseorang untuk dipanggil untuk wawancara kerja.
Namun, satu hal yang perlu kamu catat juga bahwa kamu harus tetap memastikan agar setiap lamaran kerja yang dikirimkan berkualitas dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Sebab jika tidak, maka lamaran kamu sudah pasti akan diabaikan oleh HRD ataupun recruiter.
Bagaimana Cara Mengirimkan 100 Lamaran Dalam Sehari?
Bagi sebagian orang, mengirimkan 100 lamaran setiap harinya adalah sesuatu hal yang tidak pernah terpikirkan. Bahkan untuk beberapa orang tertentu hal ini mungkin dianggap serasa tak mungkin atau mustahil. Hanya saja sebenarnya cara ini sangat mungkin untuk dilakukan. Jika kamu ingin tahu caranya seperti apa, sini saya beberkan caranya seperti apa.
Ada dua cara yang bisa kamu lakukan, pertama secara manual dan yang kedua secra otomatis. Cara manual ini saya lakukan di zaman dulu ketika teknologi belum secanggih ini. Namun cara ini juga masih bisa kamu lakukan di saat ini. Hanya saja agar jauh lebih efektif kamu bisa menggunakan cara kedua yaitu mengirimkannya secara otomatis. Yuk cari tahu bagaimana perbedaan dari kedua cara tersebut.
A. Mengirimkan 100 Lamaran Kerja Per Hari Secara Manual
1.Carilah informasi lowongan kerja di berbagai media yang tersedia. Misalnya saja di group telegram, di akun-akun instagram, atau bisa juga di berbagai platform karir lainnya yang tersedia.
2.Setelah itu, coba perhatikan informasi lowongan kerja yang menyediakan cara kirim lamaran melalui email. Contohnya seperti ini :
3. Kamu tidak perlu melihat posisi lowongan apa yang sedang dibuka saat pada info loker ini. Cukup fokus saja mencari informasi mengenai nama perusahaan, email, sumber loker, dan tanggal posting loker saja.
4. Temukanlah 100 info loker seperti ini setiap harinya. Kemudian agar tercatat dengan rapi, kamu pun bisa menuliskan daftar informasi ini di dalam file excel seperti ini :
5. Setelah kamu mendapatkan 100 loker yang dicari. Langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah mulai mengirimkan email ke 100 alamat email yang sudah terdata rapi di excel. Pastikan juga bahwa kamu sudah mengubah tujuan dengan nama perusahaan nya pada email yang kamu kirimkan.
6. Ubahlah Subject atau Judul email dengan nama posisi yang kamu ingin lamar. Ingat, hanya isi satu posisi saja. Tidak boleh menulis banyak posisi dengan tanda koma ataupun garis miring dengan judul posisi lain. Cara seperti itu akan memberikan kesan bahwa kamu tidak konsisten, masih ragu mau jadi apa, dan terkesan oportunis. Pokoknya yang penting keterima kerja jadi apa saja.
7. Setelah itu, kamu bisa attach atau melampirkan dokumen pendukung ini di email yang akan kamu kirim:
● KTP
● Ijazah
● Transkrip nilai
● Surat keterangan kerja / magang
● Sertifikat training
● Dan dokumen pendukung lainnya
Kamu bisa menyatukan seluruh dokumen tersebut menjadi 1 file berformat .zip ataupun .pdf. Hanya saja disarankan untuk menggunakan .pdf saja untuk mempermudah recruiter dalam proses seleksi. Harus kamu pastikan juga bahwa ukuran maksimal file yang telah digabung tidak lebih dari 2 MB.
8. Lakukan hal ini secara rutin selama 10 hari. Jika konsisten maka dalam 10 hari tersebut kamu sudah mengirimkan lamaran sebanyak 1000 kali.
B. Cara Mengirimkan 100 Lamaran Per Hari Secara Otomatis Dengan Bantuan Tools Canggih Dari Karir.Ai
Cara manual seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya memang bisa saja dilakukan. Hanya saja cara seperti itu akan menyita banyak waktu. Betul sekali, kamu harus mengalokasikan waktu berjam-jam setiap harinya demi bisa mengejar target mengirim 100 lamaran per hari.
Bagi orang-orang yang tak mau ribet dan ingin instan, tentu saja cara seperti ini sangat tidak cocok. Beruntungnya kamu yang hidup di era digital seperti sekarang ini, kini sudah hadir salah satu fitur dari karir.ai yang dapat membantu kamu mengirimkan lamaran kerja melalui email dengan lebih cepat dan praktis.
Nama fitur keren dan canggih ini adalah KarirHack.
Bagi kamu yang ingin melihat demo fitur canggih ini bekerja, silahkan bisa lihat pada video yang sudah kami siapkan dibawah ini :
Yuk Mulai Kirim Lamaran Lebih Cepat :